[Marlin] Menelusuri Jejak Mataram


Sekilas rekaman gambar petualangan kelompok Marlin, perjalanan perdana angkatan pertama kelas 8 Rumah Belajar Semi Palar. Dalam rangkaian proses pembelajaran holistik, sejak jenjang Kelompok Bermain, kepingan-kepingan pembelajaran holistik yang mereka kumpulkan seakan teruji di perjalanan besar ini. Sebuah perjalanan tidak seperti umumnya outing atau karya wisata, perjalanan ini adalah dirancang dan disiapkan sebagaimana sebuah perjalanan semestinya dilakukan.

14 anak kelas 8 berpetualang melebur ke masyarakat untuk menelusuri, menjelajah, blusukan untuk menggali dan mencari tahu tentang masyarakat, sejarah, budaya masyarakat Jawa, melengkapi pengalaman belajar mereka di kelas 7 yang mengeksplorasi kota Bandung dan sekitarnya. Selama 5 hari dan 5 malam, mereka menjelajahi kota Solo dan Jogja.

Dalam kelompok2 kecil 3-4 orang mereka berjalan sendiri sementara para kakak memberi instruksi dan mengamati dari jauh. Bersenjatakan satu hape jadul per kelompok, baris-baris instruksi dikirimkan ke setiap kelompok melalui SMS. Mereka harus mengandalkan diri sendiri, kepercayaan diri, bekerja sama, menganalisis situasi, belajar berani mengambil keputusan dan memimpin diri sendiri dan teman-temannya serta saling bantu – untuk menemukan ilmu dan makna dari pengalaman-pengalaman mereka yang mungkin baru pertama kali mereka alami dalam kehidupan mereka. Mereka berangkat dengan kereta api kelas ekonomi, berpindah dari satu lokasi ke lokasi lain dengan kendaraan umum, makan minum dengan mengatur tempat dan jatah belanja sendiri, juga tinggal di komunitas dan di rumah warga (bukan di hotel).

wpid-img-20140611-wa0048.jpgSangat menarik mengikuti kisah perjalanan mereka, yang keseluruhannya berhasil mereka tuangkan dalam buku perjalanan Menelusuri Jejak Mataram.

Mengikuti catatan perjalanan dari buku mereka ini, rasanya masing-masing individu memiliki pemaknaan tersendiri atas pengalaman mereka. Di jenjang sebelumnya, perjalanan dan petualangan mereka adalah setting-setting tematik yang dirancang sebagai simulasi dan stimulasi pembelajaran. Kali ini perjalanan mereka adalah sebuah pengalaman yang nyata dan kita harapkan bermakna buat mereka. Bagaimanapun, kehidupan manusia adalah pada hakikatnya sebuah perjalanan.

Seperti kata John Dewey:
“Education is not preparation for life, education is life itself”

Di bawah ini lagu gubahan kelompok Marlin setelah mereka kembali ke Bandung. Mudah-mudahan lagu ini membantu kita menangkap pengalaman perjalanan mereka. Selamat menikmati.

Catatan kaki :
Bagi Rumah Belajar Semi Palar, perjalanan teman-teman Marlin ini juga menjadi catatan tersendiri, sebagai capaian penting proses eksplorasi kami tentang Pembelajaran Holistik. Ini adalah tahapan penting dari proses kami sebagai Rumah Belajar, sebagai lembaga yang menempatkan diri juga terus belajar. Capaian ini, dengan segala catatan keberhasilan dan kegagalannya, menjadi bagian penting pemahaman kami tentang bagaimana memfasilitasi proses belajar anak-anak didik kami menjadi manusia seutuhnya. Pengalaman ini juga membangun keyakinan dan semangat kami terhadap hal-hal yang akan kami kerjakan ke depan, bagi kelompok-kelompok selanjutnya yang pada waktunya juga akan menghadapi perjalanan besar. Sebagaimana jalan hidup kita masing-masing, setiap individu di setiap kelompok akan punya perjalanan belajarnya yang berbeda. Sampai jumpa di kisah perjalanan selanjutnya.  

Tagged , , , , , , . Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.