Bincang Sore Komunitas Pendidikan bersama Anies Baswedan

Rabu sore sebuah pesan pendek masuk ke HP saya dari mas Ipong yang intinya : mas Anies Baswedan sedang berkunjung ke Bandung untuk satu acara dan di sela-sela kesibukannya, beliau memiliki sepenggal waktu kosong di hari Jum’at untuk berjumpa dengan teman2 komunitas pendidikan di Bandung. Seketika kami berhadapan dengan sebuah kesempatan berharga dan sebaliknya waktu yang sangat sempit untuk segala persiapan – menyusun tema, bagaimana forumnya, siapa saja yang diundang dan lain sebagainya. Kami hanya sempat berkoordinasi dengan teman2 kurator Bincang Edukasi Bandung – yang sepertinya punya jejaring luas dengan berbagai individu, komunitas dan lembaga yang bergerak di bidang pendidikan. Rabu siang undangan disebar dan persiapan sekadarnya digelar. Karena waktu persiapan yang sempit, tempat disepakati di pendopo Semi Palar – walaupun jadinya perlu mengganggu jadwal latihan teman2 Satriakusuma Wushu Indonesia yang biasa berlatih di Pendopo Semi Palar setiap Jum’at sore. Terima kasih banyak atas pengertian dan dukungannya, kak Egho dan teman-teman SWI.

Jum’at pagi konfirmasi dari teman2 komunitas yang sempat diundang mulai masuk. Kabar yang sebetulnya cukup mencemaskan juga kami terima karena mas Anies kena gangguan pencernaan sejak semalam sebelumnya. Pukul 12 lebih teman2 undangan mulai berdatangan – dilanjutkan dengan makan siang bersama. Pukul 13.00 pertemuan dibuka dengan saling berbagi cerita tentang apa yang dirasakan, dialami selama menggerakan komunitas dan inisiatif pendidikan yang dikawalnya. Hadir di kesempatan ini, teman2 dari Sahabat Edukasi (Ilma), Rumah Pelangi (Asep), Rumah Belajar Sahaja (Ainun), Eco Ethno (ibu Ira), Sekolah Hikmah Teladan (pak Aripin Ali), CAMOT (Maulana), Ashoka (Nita), Asosiasi Disleksia Indonesia (ibu Sasa), Bandung Berkebun (ibu Cici), KAIL (Navita), Rumah Bintang (Riki), SKHOLE ITB (Aul), dkk. Bersama teman-teman ini hadir juga para kakak guru Semi Palar.

Pertemuan hari ini membahas seputar bagaimana mengoptimalkan berbagai inisiatif pendidikan yang diinisiasi masyarakat. Kita tahu, mas Anies dengan Gerakan Indonesia Mengajarnya telah berhasil membuat terobosan luar biasa di tengah carut marutnya penyelenggaraan pendidikan di Indonesia. Hari ini berkumpul rekan-rekan mewakili berbagai gerakan pendidikan komunitas di Bandung dengan beragam ruang lingkup dan skala kegiatannya. Harapannya tentu kita bisa belajar dan mendapatkan inspirasi, gagasan dan motivasi dari proses perjalanan Gerakan Indonesia Mengajar yang dikembangkan mas Anies Baswedan sejauh ini.

Mas Anies akhirnya hadir pada sekitar pukul 15.15, karena pertemuan sebelumnya berjalan lebih lama daripada yang diperkirakan. Tanpa banyak basa-basi, setelah pengantar singkat kami mempersilakan mas Anies untuk bercerita tentang Gerakan Indonesia Mengajar, juga gerakan-gerakan lainnya seperti Kelas Inspirasi yang digagas oleh mas Anies dan rekan-rekan.

Agak sulit menjabarkan apa yang disampaikan mas Anies. Karena energi dan inspirasinya yang mengisi sebagian besar ruang bicara beliau memang sulit dituangkan melalui kata-kata. Catatan singkat dalam bentuk poin2 yang saya sempat catatkan dapat diakses melalui tautan di bawah ini.

 [mantra-button-dark url=”https://docs.google.com/presentation/d/1ch040-06HLdo4TYAAiausSOIhxov7JX51x_wvXwK_qM/edit?usp=sharing”]Catatan Bincang Sore bersama Anies Baswedan[/mantra-button-dark] 

Di akhir kegiatan, kita berfoto bersama dan mendengarkan paparan penutup dari mas Ipong dan mas Anies. Pada dasarnya memang kita semua harus turun tangan – menjadi pelaku, bukan sekadar penonton. Sebesar apapun yang kita bisa lakukan adalah iuran kita untuk bangsa kita ini, memenuhi janji kemerdekaan Indonesia – untuk mencerdaskan bangsa. Ungkapan rasa syukur kita atas segala hal yang sudah kita nikmati sampai hari ini.

Menyitir kata-kata penting dari mas Anies sore kemarin :”Kalau kita orang-orang yang terdidik tidak mau turun tangan membantu menyelesaikan masalah pendidikan, lalu siapa lagi?”

Terima kasih, mas Anies atas inspirasi dan semangatnya. Terima kasih juga buat teman- teman komunitas yang sudah bergerak turun tangan melalui kiprahnya masing-masing untuk membantu mengatasi secuplik dari permasalahan bangsa kita ini – mari terus berkolaborasi bersinergi. Terima kasih buat para kakak yang sudah mendedikasikan waktunya untuk mendampingi satu demi satu individu anak-anak di Semi Palar – bagian dari masa depan bangsa Indonesia. Terima kasih Bincang Edukasi atas kolaborasinya. Terima kasih atas sore yang luar biasa. Salam.