Pendidikan lingkungan hidup memang sudah menjadi bagian dari proses kegiatan di sekolah. Kelompok Vaquita mencoba untuk mengaplikasikannya disela padatnya rutinitas kelas. Terlihat sederhana memang, namun pada praktiknya banyak tantangan yang perlu ditaklukan oleh teman-teman. Mulai kuku patah, tangan kotor sampai kesulitan untuk memilah benih untuk dipindahkan pada media tanam. Namun semua itu menjadi terlupakan ketika teman-teman semua riang gembira berkegiatan di kebun. Minggu lalu tanaman kami sudah mulai dirapikan, minggu ini ada yang mulai tumbuh, setiap pagi kami siram dan setia pulang sekolah kami doakan supaya tumbuh subur
“Alhamdulillah, sayurnya mulai tumbuh!” Di tengah kepadatan kegiatan harian, kelompok Vaquita menyempatkan untuk menengok kebun kecilnya yang berada di dekat Bengkel (laboratorium terpadu) sekolah. Karena hujan hampir setiap hari mengguyur kota Bandung, kebun kecil kelompok Vaquita banyak ditumbuhi rumput liar. Tugas sederhananya adalah menyempatkan diri untuk sekedar melihat kondisi tumbuhan yang mereka tanam. Pohon sawi yang ditanam rencananya akan dijadikan bahan pelengkap untuk kegiatan memasak yang sedang direncanakan oleh kelompok Vaquita.
Catatan proses September 2016: Kak Nala
