Ikhtiar Memanen Matahari

 

Matahari adalah sumber enerji yang nyaris tak berbatas – dan merupakan sumber enerji satu-satunya untuk segala kehidupan di dunia ini. Makanan yang kita konsumsi dari sayuran dan ternak adalah juga berasal dari enerji matahari. Tanaman pangan yang tumbuh karena enerji matahari, bahkan rerumputan yang dikunyah oleh ternak – tumbuh dari enerji matahari yang melimpah.

Tidak banyak disadari semua bentuk enerji yang kita tambang dari perut bumi terutama minyak dan gas bumi adalah ancient solar energy (enerji matahari kuno). Minyak dan gas bumi adalah hasil proses alamiah yang sangat panjang bermula dari flora dan fauna yang hidup jutaan tahun yang lalu, mati dan terkubur di dalam tanah. Suhu, tekanan dan proses alamiah mengonversi materi organik menjadi minyak, gas bumi dan juga batu bara. Bahan2 itulah yang selama ini ditambang oleh manusia dan terutama dijadikan bahan bakar dan berbagai olahan untuk suber enerji

Bahan-bahan tersebut yang dihasilkan melalui proses jutaan tahun, nyaris dihabiskan manusia hanya dalam waktu ratusan tahun, dimulai sejak revolusi industri – sekitar 300 tahun silam. Filem 300 detik di bawah ini menggambarkan betapa manusia modern sangat tergantung pada bahan bakar berbasis fosil – dan betapa ketergantungan ini menimbulkan banyak masalah bahkan memunculkan konflik di berbagai belahan dunia.

 

Sumber enerji yang tersimpan di perut bumi sudah nyaris habis. Para pakar mengatakan tahun 2050, cadangan minyak bumi di seluruh dunia sudah akan habis dieksploitasi. Sudah waktunya kita mulai beralih ke sumber enerji terbarukan. Beranjak dari Taki-taki TP11, berlanjut dengan Taki-taki TP12 bertajuk “Melangkah Menuju Kehidupan Berkesadaran”, komunitas orangtua Semi Palar di semester kedua memulai sebuah proyek kecil: Semi Palar Solar Project.

01

logo desain : Bram

Dimulai lebih dari dua bulan yang lalu, orangtua murid bersama KPB tahap demi tahap belajar berdiskusi dan membedah apa dan bagaimana sebenarnya instalasi panel surya sebagai sumber enerji alternatif untuk kehidupan.

Awal bulan Maret, proposal kami untuk mendapat dukungan berupa sumbangan Panel Surya dari Walhi (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia) mendapat respon positif dan Semi Palar mendapatkan 10 buah Panel Surya berkapasitas 15W. Tanggal 17 Maret, kang Meicky mewakili rekan-rekan dari Walhi hadir untuk melakukan serah terima sekaligus berbincang untuk saling mengenal lebih jauh. Diharapkan juga kerja sama ini bisa jadi titik awal untuk kolaborasi yang lebih baik melalui upaya2 membangun kesadaran lingkungan yang semakin luas.

Tanggal 30 Maret, kami kumpul lagi untuk memulai merangkai komponen yang sudah lengkap terkumpul. Semua terlibat sambil bergurau sampai akhirnya kita berhasil meyakinkan bahwa ke sepuluh panel sudah saling terhubung dan menghasilkan listrik.

Di bawah ini liputan singkat suasana dan proses saat panel-panel surya dirangkai menjadi satu sistem pembangkit listrik tenaga surya. Panel-panel dikoneksikan ke komponen2nya hingga cahaya yang tertangkap di permukaan panel bisa tersimpan di baterai penyimpan (accu) untuk kemudian bisa dimanfaatkan.

Keesokan harinya menjelang sore, komponen2 lain dihubungkan dan sinar matahari yang berhasil dipanen, dikonversi dan disimpan sebagai enerji listrik dihubungkan dengan lampu. Lampu menyala terang, memanfaatkan listrik yang dipanen kemarin dan siang hari sebelumnya. Ada perasaan yang berbeda karena apa yang terwujud digulirkan melalui sebuah proses. Lampu ini menyala karena proses kolaborasi, proses belajar dan dikerjakan oleh tangan-tangan kita semua yang terlibat.

Apresiasi tentunya untuk rekan-rekan orangtua yang terus secara konsisten berkumpul dan menggulirkan proses ini. Tentunya gagasan-gagasan lanjutan masih bermunculan. Ini jadi bekal untuk hal-hal lain yang mudah-mudahan bisa terus dikembangkan – untuk tujuan kebaikan dan kemaslahatan bersama. Buat teman-teman lain yang belum terlibat, mari bergabung :).

 


Bagi yang ingin melihat apa yang sudah dikerjakan, instalasi sistem pembangkit listrik tenaga surya yang sudah dikerjakan dapat dilihat di bengkel luar SMP. Sementara panel2 surya masih kami tempatkan di lapangan SMP sebelum dipindahkan ke tempat yang permanen di atas dak beton ruang kelas SMP Smipa. Salam Smipa 🙂

 

 

Tagged , , , , . Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.