[salmon | bintang laut | naga laut] kunjungan tim Ekspedisi Garis Depan Nusantara

 

92 pulau

 

Sebagai bagian dari tema pembelajaran ‘Berlayar ke Pulau Garuda’, teman2 Smipa di kelompok Salmon, Naga Laut dan Bintang Laut kedatangan dua orang tamu istimewa, kang Deni Sambas dan kang Yudhi Barkah, keduanya adalah anggota Wanadri yang juga mengikuti penjelajahan menelusuri ‘tepian tanah air’ dalam Ekspedisi 92 Pulau. Ekspedisi ini sebetulnya sudah berakhir, ditutup di tahun 2013 setelah berjalan sejak tahun 2009.

Mereka bukan hanya hadir membagikan pengetahuan tapi juga lebih penting lagi menjadi inspirasi karena kakak2 ini bukan hanya sekedar tahu, mereka juga yang sudah menjadi pelaku langsung dan mengalami segala suka duka penjelajahan mereka mengarungi lautan sekeliling Indonesia, menghampiri satu persatu pulau-pulau terluar yang menjadi Garis Depan Nusantara. Kakak2 ini dan tim ekspedisi adalah sejatinya ‘orang-orang gunung’; karena berasal dari Bandung. Dengan sendirinya mereka yang nyaris tidak kenal laut dan tidak punya keterampilan menjelajah laut. Dedikasi mereka dan jiwa eksplorasi mereka-lah yang membuat mereka mampu dan menuliskan sejarah bahwa merekalah yang sudah pernah menapaki satu persatu pulau-pulau terluar di Indonesia. Sesuatu yang belum pernah dilakukan oleh orang lain sekalipun oleh pemerintah Indonesia sejak Indonesia merdeka.

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

Teluk Kabalahi – Alor : dokumentasi tim Ekspedisi Garis Depan Nusantara

OLYMPUS DIGITAL CAMERA

di perairan Baraka menuju Pulau Enu :
dokumentasi tim Ekspedisi Garis Depan Nusantara

Senoa Flag

Merah Putih berkibar di Pulau Senoa, kepulauan Natuna, Riau Kepulauan :
dokumentasi tim Ekspedisi Garis Depan Nusantara

Bangsa kita dibangun dalam pola pikir bahwa Indonesia adalah negara agraris, alih-alih sejatinya Indonesia adalah sebuah negara Maritim. Negara yang punya garis pantai terpanjang di dunia – di banding negara2 lain, negara yang 2/3 luasnya adalah lautan dan samudera… Entah kenapa strategi pembangunan kita lebih banyak berorientasi ke darat dan bukan ke lautan. Akibatnya potensi kelautan kita terbengkalai dan kita seakan mebiarkan saat negara2 lain dengan bebasnya mengambil kekayaan laut kita yang sangat besar. Lautan-lautan kita kemudian menjadi pemisah dan bukan pemersatu…

Sedikit memundurkan titik waktu, pada tanggal 20 Oktober 2010, Rumah Belajar Semi Palar menerima undangan untuk menghadiri pertemuan kecil di Gedung Indonesia Menggugat dengan agenda mendirikan Masyarakat Garis Depan Nusantara. Kebetulan saya menyempatkan hadir di sana dan merasa sangat beruntung menjadi bagian dari peristiwa istimewa ini.

deklarasi MGDN

Mungkin dari sana ada ikatan emosional yang terjalin dan hari ini, kakak2 tim ekspedisi bisa hadir di Semi Palar serta menginspirasi teman2 yang sedang belajar dalam tema Berlayar ke Pulau Garuda. Harapannya spirit ke Indonesiaan sebagai tanah air kita dapat sungguh terasa di terbawa di dalam ruang pertemuan di hari itu. Apresiasi dan penghargaan besar bagi tim Ekspedisi Garis Depan Nusantara yang diwakili rekan-rekan yang sudah berkenan hadir di ruang kelas Semi Palar, di dalam alam pembelajaran anak-anak kita. Tak lupa para kakak yang hadir mendampingi dan memfasilitasi pertemuan, kak Caroline, kak Deta, kak Iden, kak Diki, kak Pungky dan kak Novi. Salam Smipa.

C360_2013-11-20-10-40-07-367

Tagged , , , . Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.