Selasa pagi, 4 Desember 2018, sebagai rangkaian kegiatan Babarengan Semester 1, TP14, teman-teman kelompok Giok menggelar drama musikal berjudul “Putri Kehilangan Mahkota”. Alurnya sederhana namun tidak mudah tertebak jalan ceritanya. Tata busana, musik, dan tata riasnya sangatlah pas dengan judul yang di bawakan. Orang Tua teman-teman Giok juga hadir menyaksikan pementasan acara ini.
Bercerita tentang dua orang putri yang kehilangan mahkotanya saat bermain di sungai, kedua putri itu bersedih hati dan memutuskan bercerita kepada Raja dan Ratu. Mereka pun mencoba mencari mahkota dengan berbagai cara seperti memakai burung elang peliharaannya, mengutus prajurit terhebatnya, dan lain-lain. Sedangkan di istana para Saudara dari kedua Putri itu berusaha menghibur putri agar tidak menangis lagi, mengajak mereka bermain hewan peliharaannya agar menghilangkan kesedihan sang putri. Lalu saat prajurit pulang dengan tangan kosong, Raja memutuskan semua orang yang ada di istana untuk mencari bersama di sungai tempat putri kehilangan mahkotanya. Singkat cerita mereka bertemu dengan Buaya yang bijaksana yang menemukan mahkota Putri. Saat mereka berpesta merayakan kembalinya mahkota Putri, salah satu prajuritnya mengambil kembali mahkota Putri tetapi aksinya gagal karena ketahuan oleh Buaya bijak. Di akhir cerita prajurit itu pun meminta maaf dan mengembalikan mahkota itu ke Kerajaan.
Demikian cerita singkat tentang drama teman-teman kelas Giok. Musik latar yang di bawakan oleh Kak Yudha sangat pas dengan cerita yang sedang di bawakan. Dilengkapi tata busana oleh Kak Ana juga yang sesuai dengan peran masing-masing.
Terimakasih kepada seluruh teman-teman Giok yang sudah bersungguh-sungguh memerankan kisah ini, tidak lupa untuk Kak Ana, dan Kak Yudha yang mendampingi seluruh proses latihan. Terimakasih semuanya, sampai jumpa lagi…
liputan kegiatan: Mutiara Zahwa