[lynx] Makanan Sehat dan Berkebun

“Kalo biji coklat rasanya pahit, kenapa coklat yang biasanya aku makan manis?”. Teman-teman Lynx (SD kelas 4) Semi Palar memulai kegiatan berkebunnya dengan masuk pada pemahaman “Kenapa kita harus berkebun?” Dalam sesi 2 jam bersama Ibu Yuli dan Pak Dani pada hari Kamis, 8 September 2016, 19 anak yang selama ini … Baca lebih lanjut

[Taki-taki] Gerakan Transisi: Melangkah Menuju Kehidupan Berkesadaran

  Menempuh 11 tahun perjalanan dalam kependidikan holistik tentunya bukan jangka waktu yang singkat, tetapi juga belum dapat dikatakan sebagai ‘cukup’ untuk dapat betul-betul memahami dan telaten meneladani makna kehidupan berkesadaran yang sesungguhnya. Kami di Rumah Belajar Semi Palar, terus berusaha mengisi kantung-kantung pemahaman menuju ‘new story’ atau babak baru … Baca lebih lanjut

Pertemuan 1 PPMPPK

  PPMPPK, apa itu? PPMPPK adalah akronim dari Pengembangan Program Model Penyelenggaran Pendidikan Keluarga. Sejak akhir TP11, Semi Palar diajak untuk terlibat untuk pengembangan model keterlibatan orangtua dalam proses pendidikan anak di sekolah. Hal ini sejalan dengan visi pemerintah – sejak diwujudkannya Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini … Baca lebih lanjut

Bincang Pagi Orangtua

Sejak bulan lalu di kantin Smipa, sekali dalam sebulan diadakan bincang pagi orangtua. Bincang pagi ini diadakan sebagai sarana orangtua untuk berbagi, saling menguatkan, dan membangun satu sama lain.   Kegiatan yang diadakan dalam setting informal ini membahas tentang hal-hal yang menjadi tantangan orangtua dalam mendampingi anak-anaknya saat ini. Orangtua … Baca lebih lanjut

[media] bahasa ibu dan kemampuan literasi

[media] bahasa ibu dan kemampuan literasi

Memasuki Tahun Pendidikan ke 11, Semi Palar mengambil langkah besar untuk mengkaji ulang dan menata kembali banyak hal terkait Literasi – tentang membaca, menulis, kemampuan berbahasa… Di awal minggu ini kami menyelenggarakan pembekalan pertama untuk para kakak dengan tema Literasi. Mengajak kita semua untuk memahami kembali hakikat berbahasa, dan bagaimana … Baca lebih lanjut

kenapa smipa terus menerus berubah?

  Dalam diskusi-diskusi kita selama ini di Smipa, antara saya dan teman2 lingkung, bersama para kakak, dengan para orangtua, cukup kerap muncul pertanyaan tentang hal ini… tentang perubahan. “Kenapa sih diubah?” “Kenapa sih Smipa berubah-ubah terus?” Pertanyaan-pertanyaan semacam itu. Saya kira kita perlu menempatkan pernyataan di bawah ini ke dalam kesadaran kita semua, bahwa satu-satunya … Baca lebih lanjut

kehidupan yang berkesadaran : berbagi inspirasi

Meninggalkan pendopo smipa setelah Taki-taki Smipa beberapa minggu ke belakang, mungkin meninggalkan beberapa pertanyaan di benak beberapa dari kita. Kalaupun setidaknya apa yang disampaikan di Taki-taki memunculkan pertanyaan, hal ini jadi berita baik. Apa itu kehidupan yang berkesadaran atau juga kita sebutkan kehidupan yang holistik? Kehidupan holistik – didefinisikan secara sederhana – … Baca lebih lanjut

Jabawaskita pertama di tahun rempah-rempah

Kamis ini Jabawaskita yang pertama di tahun Rempah-rempah berlangsung. Menarik bahwa anak2 bisa langsung masuk dalam suasana hening dan larut dalam kegiatan membaca. Beberapa anak masih kesulitan untuk fokus terhadap bahan bacaannya, tapi diapun tidak mengganggu suasana keseluruhan. Diharapkan sejalan dengan waktu anak yang belum bisa terlibat tadi bisa masuk … Baca lebih lanjut

Liputan Pertemuan Orangtua: Conscious Parenting

Beberapa waktu lalu, para orangtua Semipalar mendapat kesempatan mendengarkan sesi berbagi dari salah seorang sahabat Smipa, Gobind Vashdev. Keteladanan orangtua di keseharian yang menjadi inspirasi hidup anak-anak, menjadi salah satu poin penting yang Gobind ingatkan pada orangtua. Tidak bisa dipungkiri, pola asuh orangtua kita dulu, sedikit banyak sangat mempengaruhi cara kita … Baca lebih lanjut

[artikel] Bagi Seorang Anak, CINTA dibaca W.A.K.T.U

 Sudah tak terhitung banyaknya saya mendengar orangtua yang mengatakan bahwa ia bekerja keras tujuan utamanya adalah agar anak-anaknya tidak mendapatkan kesusahan seperti dirinya. Dalam jumlah yang kurang lebih sama pula,saya mendengar para ortu mengeluh bahwa anaknya sangat manja dan tidak mempunyai semangat, ketekunan atau kegigihan seperti dirinya. Tidak usah saya … Baca lebih lanjut